TEMPO.CO, Jakarta - Pengguna KRL atau kereta komuter di Stasiun Juanda dan Gondangdia melonjak hampir 200 persen karena aksi solidaritas untuk Palestina di Monas pada Ahad, 17 Desember 2017. Pengelola KRL bahkan mengoperasikan loket portabel untuk mengurangi antrean.
Juru bicara PT Kereta Commuter Indonesia, Eva Chairunisa, mengatakan jumlah pengguna meningkat 193,5 persen di kedua stasiun tersebut, jika dibandingkan dengan rata-rata pada akhir pekan biasa. "Hingga pukul 13.00, tercatat lebih dari 74.752 pengguna jasa KRL naik dan turun di Stasiun Juanda. Sedangkan Stasiun Gondangdia mencatat 50.592 pengguna," kata Eva dalam siaran tertulisnya.
Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang hari ini, PT KCI mengoperasikan 926 perjalanan kereta rel listrik. Eva memperkirakan kepadatan penumpang akan terjadi hingga sore ini. Sehingga, perusahaannya telah mengoperasikan 10 loket portabel tambahan di Stasiun Gondangdia.
Baca: Aksi Bela Palestina Usai, 7 Halte Transjakarta Kembali Normal
Selain itu, ada penambahan petugas keamanan dan pelayanan hingga dua kali lipat di sejumlah stasiun, untuk membantu pengguna yang butuh informasi. PT KCI, kata Eva, juga menambah petugas kesehatan di Stasiun Juanda dan Gondangdia.
Bagi pengguna jasa yang memakai kartu multi trip (KMT) dan tiket harian berjamin (THB) single trip atau non-THB pergi-pulang, Eva mengimbau agar menggunakannya di stasiun terdekat sebagai alternatif bila kondisi di kedua stasiun sudah sangat padat.
Untuk Stasiun Juanda, Eva menyarankan agar pengguna dapat menuju Stasiun Sawah Besar yang jaraknya hanya sekitar 800 meter dari Juanda. Sedangkan untuk Stasiun Gondangdia, pengguna disarankan menuju ke Stasiun Cikini.
Baca: Aksi Palestina, Puisi Taufik Ismail Ini Dibacakan Anies Baswedan
Eva juga mengimbau seluruh pengguna KRL mematuhi arahan petugas di dalam stasiun, maupun di atas rangkaian kereta. "Dianjurkan tidak membawa barang terlarang dan melebihi kapasitas yang telah ditentukan ke atas rangkaian KRL demi keselamatan, keamanan, dan kenyamanan bersama," ujarnya.